oleh : Henni Wulan Sari, Bella Sartika, Marcelia, Mila Susanti, dan Triana
Kunjungan kelas XII MIPA 1 ke “Desa Sawit Terintegrasi Sapi” pada Kamis, 2 Februari 2023 ini diikuti oleh 32 siswa bersama Ibu Henni Wulan Sari M.Pd selaku guru mata pelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Sungaiselan. Dalam Kunjungan ini siswa-siswi kelas XII MIPA 1 berkesempatan untuk melakukan wawancara kepada narasumber yaitu Bapak Syamsul Bahry mengenai cara pengolahan limbah pelepah sawit menjadi pakan sapi yang sudah dikelola beliau dan beberapa petani sawit sekaligus peternak sapi di Jalan TPI Kelurahan Sungaiselan.
Narasumber menjelaskan mulai mengolah limbah pelepah sawit menjadi pakan sapi ini sejak tahun 2020, beliau mendapatkan ide ini dari Prof. DR. Ir. Wayan Mathius, M. Sc. Narasumber mengatakan bahwa limbah sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan pakan sapi yaitu berupa pelepah dan daun sawit, serta bungkil inti sawit. Pelepah sawit dibuang atau dibiarkan begitu saja ketika selesai proses pemanenan buah sawit. Ini mengakibatkan limbah bagi perkebunan sawit jika dibiarkan begitusaja. Pelepah sawit ini akan menumpuk dan kering. Pelepah sawit merupakan pakan dengan serat tinggi namun protein rendah. Daunnya memiliki kandungan serat lebih rendah dengan proteinnya lebih tinggi, sedangkan bungkil biji sawit adalah salah satu hasil ikutan atau limbah dari pabrik industri kelapa sawit dimana produksinya cukup melimpah dan harganya murah. Upaya penggunaan limbah sawit untuk pakan sapi ini dilakukan yakni sebagai sumber energi tinggi untuk kadar protein.
Narasumber mengatakan bahwa dalam proses pengolahan pakan sapi dari limbah pelepah sawit ini, janganlah menggunakan pelepah yang masih muda ataupun yang sudah kering, karena itu dapat merusak tekstur dari pakan sapi nantinya. Narasumber memilih pengolahan limbah pelepah sawit menjadi pakan sapi ini juga karena sudah adanya bukti-bukti dari peternak lain yang lebih dulu mengolah, dikatakan juga bahwa pakan sapi dari limbah pelepah sawit ini aman dikonsumsi untuk pakan sapi.
Untuk pakan sapi yang dihasilkan dalam satu kali proses pengolahan tergantung dari banyaknya pelepah sawit yang diambil. Jika pelepah sawit yang diambil sebanyak 40 buah dapat menghasilkan satu drum pakan sapi yang kurang lebih banyaknya 100-200 kg dengan waktu penggilingan kurang lebih satu jam. Narasumber mengatakan bahwa sapi-sapi di sana diberi makan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari pukul 09.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 WIB. Sapi yang sudah boleh diberi makan hasil pengolahan limbah pelapah sawit itu yaitu saat sapi telah berumur 7 bulan ke atas karena dibawah umur itu sapi masih menyusui ke induknya. Biasanya untuk takaran makannya sapi besar sebanyak 20 kg sedangkan sapi kecil 8 kg. Narasumber menyebut bahwa beliau menjual sapi-sapinya setelah berumur 2 tahun keatas dengan harga jual minimal 8 jutaan, sedangkan untuk sapi dewasa diatas 20 juta. Tentu saja berkebun sawit dengan sekaligus beternak sapi ini bisa menjadi usaha sampingan karena pembuatan pakan sapi ini dilakukan selama 1 hari untuk konsumsi sapi selama 1 minggu yang dilakukan oleh 2 orang tenaga manusia saja.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pengolahan limbah pelepah sawit menjadi pakan sapi (pakan normal) yaitu antara lain:
- Pelepah sawit 20 kg
- Bungkil inti sawit 2 kg
- Dedak 5 kg
- Molase 200 gram
- Mineral 75 gram (setara 5 sdm)
- Garam 75 gram (setara 5 sdm)
Cara pengelolahan :
- Potong-potong pelepah sawit dengan Mesin Chopper.
- Buat larutan Probiotik atau Starter dengan mencampurkan Molase dengan bakteri starter dan Air untuk starter sesuai kebutuhan dan diamkan selama 15 menit.
- Campur Bahan-bahan pakan tersebut seperti Pelepah Sawit, Bungkil sawit dan Dedak (bagian yang paling banyak ada dipaling bawah).
- Siram mencampur bahan-bahan tersebut dengan menggunakan larutan Probiotik tersebut sampai rata bisa menggunakan Gembor Air kemudian Aduk sampai rata.
- Jika Bahan-bahan tersebut dalam Jumlah besar, proses pencampurannya bisa menggunakan teknik lapisan-lapisan yaitu buat campuran Pelepah, Bungkil dan Dedak ketinggian 10-15 cm dan siram dengan larutan Probiotik kemudian buat lapisan diatasnya dengan proses yang sama sampai bahan habis kemudian baru diaduk secara merata.
- Masukkan Campuran tersebut ke dalam Drum Palstik/Silo dengan memadatkannya agar tidak ada udara kemudian tutup dengan Plastik.
- Fermentasi secara Anaerob selama kurang lebih 7-14 hari dan pakan siap diberikan kepada sapi.
Kelebihan dan kekurangan pemanfaatan dan pengelolahan limbah pelepah sawit menjadi pakan sapi.
- Kelebihan ; pengelolahan pelapah sawit menjadi pakan sapi ini lebih sedikit memakan waktu karena untuk satu hari pengolahan dapat menghasilkan pakan sapi yang dapat digunakan selama satu minggu, sedangkan jika dibandingkan dengan pengambilan rumput yang harus mengambilnya setiap hari akan memakan banyak waktu. Selain itu sapi yang memakan pakan sapi dari limbah pelepah sawit kotorannya tidak memiliki bau menyengat karena mengandung zat minyak. Selain itu, bulu sapi sendiri menjadi lebih mengkilat dan bersih
- Kekurangan ;adanya penambahan modal biaya untuk membeli bahan-bahan campuran pada pengelolahan limbah pelepah sawit tersebut dan yang utama pembelian mesin Chopper yang relatif mahal sekitar 25 juta.
Dari hasil kunjungan ini diharapkan peserta didik dapat mempraktikkan apa yang sudah mereka lihat secara nyata untuk memanfaatkan limbah yang banyak disekeliling lingkungan peserta didik sendiri sehingga dapat mengurangi pemanasan global yang setiap tahun makin meningkat sekaligus dapat menghasilkan cuan.