SMA Negeri 1 Sungaiselan menjadi salah satu sekolah menengah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mengimplementasikan kurikulum merdeka di kelas X yang dimulai pada tahun pelajaran 2022-2023. Karakteristik dari kurikulum merdeka ini, diantaranya adalah fokus pada materi esensial, proses pembelajaran yang fleksibel dan adanya pengembangan karakter melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Projek P5 menekankan pada pengembangan karakter peserta didik yang terangkum dalam dimensi pelajar pancasila, yang meliputi : beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong, berkebhinekaan global, berpikir kritis, dan kreatif inovatif. Melalui projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) memberikan kesempatan peserta didik untuk mempelajari isu-isu penting seperi gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi.
Pada semester genap tahun pelajaran 2022-2023, Projek P5 SMAN 1 Sungaiselan berjudul "Sampahku Tanggung Jawabku", mengangkat isu tentang pengolahan sampah di sekolah dengan tema gaya hidup berkelanjutan. Ada 3 dimensi yang menjadi fokus pengembangan karakter peserta didik pada projek sampahku tanggung jawabku, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia dengan subelemen akhlak kepada alam, bernalar kritis dan kreatif. Adapun yang menjadi tujuan dari projek kali ini adalah membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan mengelola dan mengolah sampah menjadi barang yang berdaya guna serta melakukan aksi kampanye 4R (rycyle, reuse, reduce, replace) sebagi solusi permasalahan sampah di sekolah.
Ada 2 jenis sampah yang dijumpai di sekolah yaitu sampah organik dan anorganik. Pengolahan sampah organik dapat dilakukan dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik. Pengolahan sampah anorganik, contohnya sampah plastik dapat dilakukan dengan mendaur ulang atau menggunakan kembali sampah menjadi produk berdaya guna. Pada kesempatan kali ini peserta didik kelas X berkesempatan mengunjungi peternakan sapi dan tempat pembuatan pupuk kompos yang berlokasi di Desa Sawit terintergrasi Sapi di jalan TPI, Sungaiselan. Sebanyak 114 siswa/i Kelas X mendapatkan pengarahan dan informasi langsung dari pengurus peternakan sapi yaitu Bapak Samsul Bahri, dkk mengenai cara membuat pupuk kompos dari bahan kotoran sapi dengan campuran serbuk kayu/ daun kering. Peserta didik berkesempatan melihat dan melakukan praktik membuat pupuk organik dengan komposisi 40 kg kotoran sapi yang dicampur dengan 25% serbuk kayu/ daun kering dan 1% kapur pertanian serta ditambahkan pengurai em4. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh langsung ini dapat digunakan sebagai rujukan bagi peserta didik dalam mengolah sampah organik di sekolah.